Israel tak henti-hentinya membuat warga Jalur Gaza menderita. Kali ini, Israel sengaja membuka pintu-pintu air bendungan di timur Gaza yang menyebabkan warga Gaza kebanjiran.
Otoritas Israel membuka pintu-pintu air itu tanpa pemberitahuan atau berkordinasi dulu dengan otoritas di Gaza. Sehingga warga Gaza terkejut ketika tiba-tiba air menggenangi rumah dan mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barang di dalam rumah.
Pihak Israel membuka pintu bendungan karena tidak bisa menangani besarnya volume air di bendungan akibat hujan yang terus menerus mengguyur sepanjang satu hari kemarin. Mereka memutuskan membuka pintu air agar air dalam bendungan tidak meluap ke luar dan tidak mempedulikan warga Gaza yang terkena imbasnya jika pintu bendungan dibuka.
Akibatnya dua desa Palestina, yaitu Johr al-Deek di selatan Kota Gaza dan desa Nusirat dinama terdapat kamp pengungsi Al-Nusirat di sebelah timur terendam air dan warganya terpaksa mengungsi. Sebagian warga terperangkap banjir dan bertahan di atap-atao rumah mereka. Beberapa warga Gaza juga dilaporkan hilang.
Otoritas di Gaza mengatakan bahwa Israel sengaja menimbulkan banjir di Gaza. Mereka mengerahkan tim penyelamat untuk mengevakuasi warga dengan menggunakan kapal-kapal mesin kecil. Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza mengecam tindakan Israel yang membuka pintu bendungan tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Hamas menilai tindaka itu sebagai kejahatan perang dan menyerukan bantuan pada warga Gaza yang kebanjiran.
Banjir makin menyulitkan kehidupan warga Gaza, terutama mereka yang masih tinggal di tenda-tenda karena rumah mereka hancur oleh agresi Israel tahun 2008. Sementara persediaan bahan makanan dan kebutuhan hidup mereka juga sangat terbatas akibat blokade Israel dan masih mengandalkan bantuan dari organisasi-organisasi internasional.
Otoritas Israel membuka pintu-pintu air itu tanpa pemberitahuan atau berkordinasi dulu dengan otoritas di Gaza. Sehingga warga Gaza terkejut ketika tiba-tiba air menggenangi rumah dan mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barang di dalam rumah.
Pihak Israel membuka pintu bendungan karena tidak bisa menangani besarnya volume air di bendungan akibat hujan yang terus menerus mengguyur sepanjang satu hari kemarin. Mereka memutuskan membuka pintu air agar air dalam bendungan tidak meluap ke luar dan tidak mempedulikan warga Gaza yang terkena imbasnya jika pintu bendungan dibuka.
Akibatnya dua desa Palestina, yaitu Johr al-Deek di selatan Kota Gaza dan desa Nusirat dinama terdapat kamp pengungsi Al-Nusirat di sebelah timur terendam air dan warganya terpaksa mengungsi. Sebagian warga terperangkap banjir dan bertahan di atap-atao rumah mereka. Beberapa warga Gaza juga dilaporkan hilang.
Otoritas di Gaza mengatakan bahwa Israel sengaja menimbulkan banjir di Gaza. Mereka mengerahkan tim penyelamat untuk mengevakuasi warga dengan menggunakan kapal-kapal mesin kecil. Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza mengecam tindakan Israel yang membuka pintu bendungan tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Hamas menilai tindaka itu sebagai kejahatan perang dan menyerukan bantuan pada warga Gaza yang kebanjiran.
Banjir makin menyulitkan kehidupan warga Gaza, terutama mereka yang masih tinggal di tenda-tenda karena rumah mereka hancur oleh agresi Israel tahun 2008. Sementara persediaan bahan makanan dan kebutuhan hidup mereka juga sangat terbatas akibat blokade Israel dan masih mengandalkan bantuan dari organisasi-organisasi internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar